Puncak Peringatan Harlah NU ke-99, MWC NU Jenggawah Selenggarakan Rangkaian Kegiatan

Muhammad Yasin/MWC NU Jenggawah: Kegiatan Harlah MWC NU Jenggawah

Jenggawah, pcnujember.or.id – Semarak Harlah NU ke-99, MWC NU Jenggawah merangkai sejumlah kegiatan Ke-NU-an yang berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Sejumlah Banom-banom dan lembaga di MWC NU Jenggawah turut serta menyemarakkan momentum satu tahun sekali itu.

Mulai IPNU-IPPNU Jenggawah dengan kegiatan pembacaan Rotibul Haddad Kubro di Balaidesa Wonojati (4/2/2022), lalu disambung dengan kegiatan Harlah NU yang diadakan PAC Pagar Nusa Se Ancab Jenggawah di Desa Jatimulyo (12/2/2022), kemudian ditutup dengan pengajian akbar dengan tema; Menyongsong 100 Tahun Nahdlatul Ulama, Merawat Jagat, Membangun Peradaban, di PP Addimyati Jenggawah (5/3/2022).

Acara tersebut dimeriahkan dengan serangkaian acara Bersholawat, Pelantikan PKPP IPNU-IPPNU Ponpes Addimyati, lalu santunan anak yatim, penyerahan satu kambing satu yatim, serta penyerahan hasil donasi RSNU dari warga Jenggawah kepada PCNU Jember.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWC NU Jenggawah Sucipto mengatakan, pada tahun kedua dari dilantiknya MWC NU tanggal 24 Juli 2019, memfokuskan kepada membangun sinergitas dengan semua banom NU di wilayah Kecamatan Jenggawah. Terutama banom kader muda NU seperti IPNU-IPPNU.

“Harus dipersiapkan sedini mungkin, karena kawulamuda adalah cikal bakal kader NU. IPNU-IPPNU di Jenggawah masih baru mempunyai dua ranting dan dua PKPP di pesantren. Ke depan kita berharap semua desa, pesantren, dan sekolah Ma’arif, ada rantingnya,” ujarnya.

Selain itu, Banon NU seperti Muslimat, Fatayat, GP Ansor dan Bansernya, Pagar Nusa dan semua pengurus Ranting NU, juga diminta untuk ikut serta membantu mendorong anak-anak muda sebagai penerus dan berproses di Banom-banom NU. “Dengan Harlah NU ini, kita mengenang perjuangan para Muassis atau Pendiri NU yang telah banyak memberikan kosntribusi besar terhadap berdirinya Indonesia,” tambah Sucipto.

Sebagai Kader NU, Sucipto menekankan agar jangan sampai menghilangkan jasa ulama (Jas Hijau). Demikian pula yang disampaikan oleh Mubaligh KH Nur Musthofa Hasim atau Gus Mus, Pengasuh Pesantren Ngasor Jember sekaligus pengurus Jamiyyah Thoriqah Mu’tabarah An Nahdliyah (Jatman) Jawa Timur. “Orang NU jangan ikut-ikut kelompok yang suka menyalahkan orang lain, jangan suka mengkafir-kafirkan orang lain. Kader NU harus hadir di tengah masyarakat dengan misi rahmatan lilalamin, kehadirannya NU harus menyejukkan,” ujar Gus Mus.

Reporter: Muhammad Yasin
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah G Ibrahim

Exit mobile version