Rambipuji, pcnujember.or.id – Ratusan warga Nahdliyyin memadati Masjid Nurul Hikmah Kaliwining, Rambipuji, Minggu (19/10). Mereka larut dalam istighosah dan doa bersama yang digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Rambipuji.
Kegiatan berlangsung khidmat sejak pukul 11.30 hingga 15.30 WIB. Dimulai dengan salat Dzuhur berjamaah, lalu dilanjutkan dengan lantunan dzikir dan doa yang menggema memenuhi masjid.
Ketua Tanfidziyah MWCNU Rambipuji, Gus Shauqotul Azkya’, mengatakan, kegiatan ini menjadi ajang memperkuat ukhuwah dan komitmen terhadap ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.

“Istighosah bukan sekadar berdoa, tapi juga memperkokoh barisan dan menjaga marwah NU,” ujarnya.
Dalam tausiyahnya, Kiai Nuru dari Pondok An-Nuriyah Kaliwining mengingatkan pentingnya menjaga adab kepada ulama serta menghidupkan tradisi ilmu dan dzikir di tengah arus modern.
“Doa dan dzikir adalah senjata pamungkas kita menghadapi zaman,” pesannya.
Di sela kegiatan, Gus Afqohul Waro Layu’la Alaih, pengasuh Pondok Pesantren An-Nur H.A., membacakan seruan sikap kepada pihak Transcorp, khususnya Trans7, sebagai bentuk keprihatinan atas isu yang tengah ramai diperbincangkan publik.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, kejayaan NU, dan kesejahteraan masyarakat Rambipuji.
Suasana haru dan penuh kekhusyukan mewarnai kegiatan yang mempertemukan para masyayikh, banom NU, serta para santri tersebut.
Melalui kegiatan ini, NU Rambipuji menegaskan komitmennya untuk terus menjadi benteng spiritual dan moral umat.
Reporter: Abdullah S Y
Editor: Irwansyah GI








