Sumberbaru, pcnujember.or.id – Di tengah derasnya arus modernisasi, MA Walisongo Rowotengah tetap kokoh berdiri sebagai benteng pendidikan berkarakter. Madrasah yang terletak di Jl. Sultan Agung No. 169 ini bukan sekadar tempat menimba ilmu, tapi juga ruang pembentukan akhlak dan nilai-nilai Aswaja di kalangan generasi muda.
Berdiri sejak tahun 2003, MA Walisongo didirikan oleh dua tokoh agama terpandang di Desa Rowotengah, H. Usman dan H. Abdul Majid. Keduanya dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian besar terhadap pendidikan dan dakwah Nahdlatul Ulama.
“Madrasah ini dibangun untuk mencetak generasi berilmu yang berlandaskan iman dan takwa,” tutur Kepala MA Walisongo, Iil Eryawati, S.Pd.
MA Walisongo Rowotengah berkomitmen mencetak generasi muslim yang beriman, bertakwa, berilmu, dan bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa. Berada di bawah pembinaan LP Ma’arif NU Cabang Jember, madrasah ini mewujudkan komitmen tersebut melalui berbagai program unggulan seperti Tahfidzul Quran, pendidikan Aswaja dan Ke-NU-an, pengembangan Teknologi Digital, serta pelatihan Kewirausahaan yang menyiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan.
Keunggulan utama madrasah ini terletak pada integrasi pendidikan agama dan umum. Siswa tak hanya belajar akademik, tetapi juga diajak untuk memahami dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah.
Kegiatan seperti salat berjamaah, yasinan, tahlilan, serta pembiasaan sopan santun menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari. “Kami ingin anak-anak tidak hanya pandai secara kognitif, tapi juga punya karakter dan kepekaan sosial,” ujar Iil.
MA Walisongo juga membuktikan bahwa madrasah tak kalah berprestasi. Di bidang akademik, siswanya pernah meraih juara lomba komputer tingkat kecamatan. Sedangkan di bidang non-akademik, mereka menjuarai turnamen tenis meja antar sekolah di wilayah yang sama. Semua prestasi itu menjadi bukti bahwa pembinaan karakter bisa berjalan seiring dengan pencapaian prestasi.
Secara fasilitas, MA Walisongo Rowotengah telah memiliki ruang belajar yang nyaman, laboratorium komputer, masjid, lapangan olahraga, hingga akses Wi-Fi yang menunjang pembelajaran digital. Suasana di lingkungan madrasah pun terasa religius sekaligus hangat, memadukan kedisiplinan dengan nuansa kekeluargaan yang kental layaknya di pesantren.
“Target kami ke depan adalah meningkatkan kualitas SDM guru, memperbarui kurikulum, dan mengembangkan sarana pembelajaran berbasis digital,” tambah Iil penuh optimisme. Ia berharap para lulusan MA Walisongo mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, memiliki keterampilan hidup, serta mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Di tangan para pendidik yang berkomitmen dan berjiwa Aswaja, MA Walisongo Rowotengah terus tumbuh sebagai laboratorium karakter tempat ilmu, iman, dan akhlak berpadu, menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi dunia tanpa kehilangan jati diri.
MA Walisongo Rowotengah adalah pilihan tepat bagi orang tua yang ingin anaknya cerdas dan berakhlak mulia. Dengan perpaduan ilmu agama, pengetahuan umum, dan keterampilan digital, madrasah ini menyiapkan generasi tangguh berlandaskan nilai Aswaja dan ke-NU-an. Suasana belajar yang religius dan hangat menjadikannya tempat ideal membentuk karakter dan keimanan. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh dengan mengunjungi MA Walisongo Rowotengah di Jl. Sultan Agung No. 169 atau melalui akun Facebook dan TikTok resminya.
Editor : Irwansyah GI











