PCNU Jembe – Nahdlatul Ulama didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H, bertepatan 31 Januari 1926 M melalui pertemuan Ulama yang dipimpin oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari.
Pertemuan itu berlangsung di kediaman KH. Abdul Wahab Chasbulloh Kawatan Bubutan Surabaya.Jika dilihat pada kalenderTahun 1926, ternyata Tanggal 31 Januari bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H, tepatnya Hari Ahad Pon.
KH. Muhyiddin Abdussomat selaku Rois terpilih, menyampaikan dalam acara Lailatul Ijtima’ pada (16/9) yang biasa dilaksanakan pada setiap malam Selasa Kliwon, bahwa “tradisi keagamaan semacam yasinan, tahlilan, kenduren, itulah ciri khas amaliyah NU yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam”.
“Masyarakat pada zaman dahulu kalau ada orang meninggal, malam harinya orang orang berkumpul untuk melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat, bahkan cenderung berma’siat sehingga di ganti yasinan dan tahlilan”, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam itu menambahkan.
NU merupakan organisasi keislaman yang berakar pada akidah Ahlussunnah wal Jama‘ah-nya Imam Abu al-Hasan bin Isma’il al-Asy’ari dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi. Teologi bercorak Asy‘arian dan Maturidian ini cenderung mengakomodir tradisi keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat. Upacara tahlilan, yasinan, kenduren, dan hadiah doa, mendapat tempat tersendiri dalam teologi keduanya.
Setelah Pengajian terkait ASWAJA selesai, diteruskan dengan Ta’aruf pengurus Lembaga dan Banom yang di Pimpin oleh Pengurus Harian PCNU jember, H. Hobri.