Tunjukkan Totalitas Kerja MWCNU dan Muspika Ledokombo Bersatu Hadang Corona

LKKNU Jember
Tetap physical distancing, Gus Miftah (berpeci putih) saat berikan arahan sebelum pelepasan tim ke lapangan, didampingi Muspka Ledokombo. (Foto:pcnujember.or.id)

Jemberpcnujember.or.id
Sejak status darurat nasional Coronavirus Disease (Covid-19) diperpanjang pemerintah hingga 29 Mei mendatang, Pengurus Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Ledokombo bergerak cepat berpartisipasi dalam pencegahannya.

MWCNU Ledokombo mengajak semua Kader Penggerak NU, Badan Otonom (Banom) NU, Lembaga-lembaga NU, dan Pengurus Ranting NU beserta jajarannya untuk mengambil peran aktif bersinergi dengan pemerintah setempat.

Berikut rangkaian totalitas kerja MWCNU bersinergi dengan Muspika Ledokombo, bersatu hadang corona sejak 24 Maret hingga berita ini di tulis, Sabtu (04/04).

Penyemprotan cairan disinfektan di 1.121 gedung (Masjid, Mushalla, Madrasah, Poskamling, MCK umum, dan Fasum lainnya) bersama Tim Kesehatan dan Muspika di semua desa se-Kecamatan Ledokombo, 24 S.d 31 Maret 2020.

Kegiatan tersebut diulang dua kali dalam seminggu.

Mengedukasi masyarakat tentang Covid-19, cuci tangan jamaah shalat Jumat dengan cairan antiseptik (sanitizer), cek suhu tubuh, dan cek kesehatan, deteksi dini kategori orang dalam resiko (ODR).

Kegiatan di atas dilakukan bersama Tim Kesehatan yang tersebar ke seluruh masjid sasaran yang masih melaksanakan ibadah shalat Jumat, pada Jumat (03/04).

Ketua MWCNU Ledokombo, Miftahul Arifin Hasan meminta warga agar tetap tenang dengan mengikuti kebijakan pemerintah dengan baik, demi keselamatan bersama.

“Ikuti semua arahan dan petunjuk pemerintah, baik Muspika dan Kepala Desa, dan petugas kesehatan atau puskemas”, imbau Gus Miftah.

Baca juga: Bersama Petugas Kesehatan, LKKNU Jember Lakukan Aksi Pencegahan Corona

Ia juga menekankan masyarakat terus menjaga kebersihan dan kesehatan badan, diantaranya selalu cuci tangan setelah pegang apapun menggunakan sabun.

“Kalau umat Islam jangan lupa yang lima waktu itu. Pada intinya ya shalatnya,  otomatis sebelum shalat kita sudah bersihkan tubuh, wajah, tangan, dan kaki saat berwudlu,”  pungkas pengasuh pesantren Miftahul Ulum Suren itu. [Aaf]

Exit mobile version