Kalisat, pcnujember.or.id Pertemuan rutin Fatayat Al-Istiqomah (12/10/2020) yang dilaksanakan Ranting Fatayat NU Sumber Ketempa, Kecamatan Kalisat berlangsung tak seperti biasanya. Tak hanya membaca tahlil dan yasin, para ibu-ibu muda NU ini juga belajar pentingnya menjaga perdamaian di desanya.
Acara rutin ini dihadiri 30an ibu-ibu muda kader Fatayat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak. Dalam pertemuan ini mereka juga mempelajari tanda-tanda peringatan dini ekstremisme kekerasan.
Peran Fatayat NU Menciptakan Desa Damai
Edukasi sistem deteksi dan penanganan dini ekstremisme kekerasan ini dilakukan untuk merespons masifnya infiltrasi Ormas terlarang HTI di desa ini. Wajar saja, dalam kurun 2019, para ulama perempuan dan ustadzah di Sumber Ketempa berkali-kali dikunjungi aktivis eks HTI, bahkan ada yang dikunjungi hingga 10 kali.
Ketua Ranting Fatayat NU Sumber Ketempa, Ning Muallimatus Sakdiyah dalam pengajian rutin ini menyampaikan pentingnya memahami sistem deteksi dan penanganan dini ekstremisme kekerasan berbasis desa (SITI) yang dilaksanakan di desa ini. Ia juga mengajak para ibu muda Fatayat untuk turut serta berperan dalam menjaga perdamaian desanya.
Selain itu, kader Fatayat yang akrab disapa Ning Lim ini menjelaskan strategi mendeteksi masuknya paham ekstrem. Beliau juga berbagi strategi merespons masuknya ekstremisme kekerasan ke desanya bersama elemen masyarakat lain di desa.
Harapannya, dengan mempelajari itu semua, para ibu-ibu muda Fatayat dapat berperan aktif mencegah putra-putri dan masyarakat di lingkungannya terpapar pemikiran ekstrem melalui gadget sehingga dapat berkontribusi aktif mewujudkan desa damai.
Reporter: Mochammad Zaka Ardiansyah