KH. Muhyiddin Abdusshomad, Ulama dan Penulis Buku

Dok/PCNU Jember : KH. Muhyiddin Abdusshomad Rais Syuriah PCNU Jember

pcnujember.or.id- Salah satu ulama yang dimiliki Jember adalah KH. Muhyiddin Abdusshomad, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) serta Tokoh Organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

Sebagai seorang ulama, pemimpin dan juga tokoh masyarakat, kiprahnya di dunia agama, kepesantrenan serta pembangunan dan pengembangan bangsa ini sudah tidak bisa diragukan lagi. Sumbangsihnya untuk kepentingan bangsa dan umat begitu luar biasa, wabil khusus warga Nahdliyin.

Kiai kelahiran Jember Jawa Timur 5 Mei 1955, ini semenjak muda adalah seorang pencari ilmu yang gigih. Beliau belajar Al Qur’an kepada ayah dan ibunya sendiri yakni KH. Abdusshomad dengan Ny. Hj. Maimunah, di Pondok Pesantren Darussalam Jember. Selain itu Kiai nyantri di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum Sumberwringin Jember, asuhan KH. Umar dan KH. Khotib Umar, mulai tahun 1966 s/d 1973. Pada tahun 1973 s/d 1980 belajar di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan asuhan KH. Kholil Nawawi. Di pesantren ini mengikuti pelatihan kader Aswaja bimbingan KH. Khoiron Husain dan KH. Bashori Alwi tahun 1975 s/d 1977. Tak heran beliau berhasil mendidik santri sehingga memiliki segudang prestasi dan mencetak kader-kader yang mampu menghidupkan NU di tengah masyarakat.

Tahun 1995-1996 mengikuti pelatihan PPWK (Program Pengembangan Wawasan Keulamaan) yang diselenggarakan Lakpesdam PBNU dan pada tahun 1996 mendapatkan ijazah Ilmiah Ammah dari Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki. Dalam kiprahnya di NU dimulai pada tahun 1983. Menjadi pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU), Sekretaris Rabithah Ma’ahid al Islamiyah PCNU Jember, Wakil Katib PCNU Jember, Ketua Tanfidzyah PCNU Jember, dan saat ini menjabat sebagai Rais syuriah PCNU Jember.

Melihat pengabdian kiai kepada NU adalah bentuk perjuangan beliau selama ini dalam menjaga keberlangsungan organisasi dan untuk terus terwujudnya wawasan keislaman yang bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah ala NU di kalangan masyarakat. Selain itu agar warga nahdliyin dapat memahami dan memperdalam, menghayati dan mengejawantahkan warisan ulama al salaf al salih.

Selain pengabdiannya di NU, masyarakat Nahdliyin juga mengenal Kiai sebagai Kiai penulis buku aswaja. Tak heran Kiai sering membagikan karya tulisnya kepada pengurus ataupun masyarakat Nahdliyin untuk bersama-sama membentuk masyarakat NU yang mampu membentengi diri dari faham-faham lain serta dapat meyakinkan orang lain atas kebenaran faham ASWAJA NU.

Di antara buah karyanya yang telah diterbitkan adalah :

1. Fiqih Tradisionalis, Jawaban Pelbagai Persoalan Keagamaan Sehari-hari.

2. Tahlil dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist (Kajian Kitab Kuning).

3.Hujjah NU, Akidah-Amaliah-Tradisi.

4. Al-Hujaj Al-Qath’iyyah fii Shihhah al-Mu’taqadaat Wa al-‘Amaliyyaat al-Nahdliyyah.

5. Stop! Kekerasan terhadap Perempuan.

6. Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah, Terjemah & syarh Aqidah al-‘Awam.

7. Sholatlah Seperti Rasulullah Dalil Keshahihan Shalat ala ASWAJA.

8. Etika Pergaulan di Tengah Gelombang Perubahan (Kajian Kitab Kuning).

9. Penuntun Qolbu (Kiat Meraih Kecerdasan Spiritual).

10. Argumen Amaliyah di Bulan Sya’ban dan Ramadhan.

Pewarta : Irwansyah GI

Editor : Aryudi A Razaq