Oleh: Wildan Miftahussurur*
Memasuki tahun baru Islam 1443 Hijirah dengan bulan Muharram sebagai pembukanya, hampir umat muslim di seluruh penjuru dunia juga menyambutnya dengan berbagai cara. Karena itulah, Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang paling diutamakan dalam Islam yang disebut dengan bulan haram, sehingga banyak amalan, doa, dan ibadah – ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim, khusunya dalam ibadah puasa.
Keutamaan Bulan Muharram juga disebutkan oleh Imam Al Ghozali RA dalam kitab Ihya’ ‘ulumudin juz 2 :
“من صام ثلاثة أيام من شهر الحرام الخميس والجمعة والسبت كتب بكل يوم عبادة تسعمائة عام”
“Barang siapa yang berpuasa selama tiga hari di bulan haram yang lima, hari jumat, dan hari sabtu, maka Allah akan menuliskan baginya setiap hari sebanyak sembilan ratus tahun ibadah.”
Diistilahkan sebagai bulan haram dalam Islam dikarenakan dianggungkannya 5 bulan ini dibandingkan dengan bulan yang lain, khususnya oleh orang Arab, kecuali Bulan Ramadhan. Serta sepanjang waktu di 5 bulan ini umat Islam diharamkan untuk melakukan perbuatan buruk dan dilipat gandakannya dosa dan sanksi lebih ketika terlanjur melakukannya, bahkan tak terkecuali untuk melakukan peperangan jihad sekalipun.
Di samping itu, semua umat Islam sangatlah dianjurkan untuk melakukan hal-hal baik terlebih kepada sesama, dan juga melakukan berbagai bentuk ibadah karena akan dilipat gandakanya pahala dan keutamannya. Dasar dari bulan haram ini merujuk pada ayat Al Quran surat At Taubah ayat 36 ;
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.”
Adapun bulan haram terdapat 5 yaitu; Muharram, Dzulqaddah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Beberapa pendapat ulama mengatakan dasar mengapa 5 bulan ini adalah bersifat taabudi, namun pendapat yang lain juga mengatakan hal ini dilandaskan pada 5 bulan inilah orang arab melakukan perniagaan dan pemenuhan kebutuhan.
Mayoritas para ulama juga menganjurkan umat muslim untuk melaksanakan ibadah dan amal baik khususnya bershodaqoh. Bahkan dikategorikan sunnah muaakad dan sunnah boleh diqodho atau diganti pada lain waktu bila tetap berharap mendapat keutamaannya. Bentuk ibadah yang paling utama untuk dilaksanakan di bulan ini adalah berpuasa asyura yaitu pada hari ke 10 bulan dan tasua’ pada hari ke 9 di bulan tersebut.
Keutamaan dari pada puasa asyura di sini adalah terhapusnya dosa ditahun yang lalu, sebagaimana dalam hadist Abu Daud :
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab : “Puasa itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) pada tahun kemarin.” Serta dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah sebanyak 3 hari diawal pembuka bulan, yaitu pada tanggal 1 sampai 3, sebagai puasa sunnah pembuka.
Syaikh Abu Bakr Bin Muhammad Shatho menjelaskan didalam kitab syarah Ianatutholibbi juz 2, bahwa diantara bulan-bulan haram tersebut, bulan Muharram lah yang paling utama, dengan berlandaskan hadist riwayat Muslim :
“أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم”
“Paling utamanya bulan setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah yaitu bulan Muharram. Kemudian dilanjutkan bahwa penamaan bulan muharram sendiri adalah karena Allah Swt mengaharamkan Surga untuk iblis.”
Imam Aghozali juga menambahkan tentang keutamaan untuk melaksanakan puasa pembuka Muharram, karena merupakan bulan pembuka pembuka tahun maka hendaklah dibangun dengan kebaikan yang paling dicintai dan diharapkan yang barakahnya akan mengalir terus menerus (ihya’ Ulumuddin juz 2)
Namun terlepas dari pada berbagai macam bentuk amalan dan ibadah yang dianjurkan, hendaklah bagi seorang muslim ketika melaksanakannya adalah dengan niatan hati Ikhlas dan semata-mata bentuk pengabdian kepada Allah SWT dan rasa cinta mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Wallahu A’lam Bissawab.
*Wildan Miftahussurur, Kontributor pcnujember.or.id wilayah Sukowono
Editor: Maulana