Jenggawah, pcnujember.or.id – Program lanjutan Upzis LazisNU Ranting Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah, membeli lagi dua kambing untuk dua anak yatim. Satu ekor untuk Fatin, umur 2 tahun, alamat Dusun Pondok Lalang Desa Wonojati. Satu ekor lagi diberikan untuk Arin, usia 6 tahun, yang tengah duduk di bangku TK Negeri Pembina Jenggawah. Penyerahan itu dilakukan pada Sabtu, (25/12/2021), di Pasar Hewan Kecamatan Ajung.
Program ini memberikan respon positif terhadap Program LazisNU Kecamatan Jenggawah, khususnya di Desa Wonojati. Jajaran Pengurus MWC NU Kecamatan Jenggawah yakni Ustadz Sucipto, juga terlihat di lokasi, menyaksikan langsung penyerahan bantuan ternak kambing kepada anak yatim sekaligus memberikan bantuan berupa uang saku.
“Alhamdulillah, dengan program 1 kambing 1 yatim di Ranting NU LazisNU Wonojati ini, anak-anak yatim bisa mempunyai masa depan sejak dini. Mereka bisa belajar bagaimana memenuhi kebutuhannya atas apa yang mereka miliki,” kata Ustadz Sucipto.
Menurutnya, membahagiakan anak yatim sejak dini, bisa mendorong mereka untuk berfikir dan mempunyai program di masa depan. “Kita optimis, program seperti ini akan menimbulkan semangat hidup bagi anak-anak yatim,” tambahnya.
Selain itu, tetangga hingga keluarga anak-anak yatim, juga bisa ikut serta mendukung adanya program tersebut. Walaupun tidak menyantuni berupa uang, namun bisa menyumbangkan rumput ataupun dana untuk membeli rumput. “Ini bagus. Jarang sekali program yang seperti ini, semoga bisa berkelanjutan,” harapnya.
Pengurus UpzisNU LazisNU Ranting Desa Wonojati Kecamatan Jenggawah Ustadz Bahrul Ruwiyanto, mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung Program LazisNU Ranting Wonojati tersebut. Utamanya, terhadap Haji Mahmud dari Wuluhan, kader NU yang sangat cinta ke NU, alim, Hafidz Qur’an, sekaligus inisiator program tersebut.
“Program 1 anak yatim 1 kambing ini tujuannya untuk syiar bahwa LazisNU hadir di tengah masyarakat. Dengan membawa anak yatim ke pasar hewan supaya anak yang menerima merasa senang,” ucap Ustadz Bahrul Ruwiyanto.
Kambing yang dibeli umurnya masih kecil tapi sudah bisa makan sendiri. Kambing yang dibeli juga telah disediakan tempat khusus atau kandang khusus agar aman dan ada yang merawat. Jadi anak yatim bisa tetap fokus sekolah tidak bingung untuk merawatnya. “Kalau butuh biaya sekolah atau biaya pendidikan atau biaya yang lain, tinggal menjual anak dari kambing yang dibeli ini,” terangnya.
Dia menjelaskan, kenapa harus hewan kambing? Karena, hewan kambing kalau melihat sejarah banyak para Nabi dan Rasul memeliharanya dan tidak menyinggung agama lain. Dan mengapa harus kambing? Karena makanannya mudah dicari di sawah, di pinggir jalan mudah didapat walaupun tidak ada uang. Mengapa kambing? Karena proses peranakannya cepat, sekitar 34 bulan, sudah bisa beranak.
Ke depan, harapannya, anak yatim bisa hidup mandiri dan tetap semangat sekolah, mencari ilmu sampai perguruan tinggi. “Insya Allah program ini berlanjut sampai semua anak yatim yang ada di Wonojati akan dapat 1 kambing semua untuk tabungan masa depan. Semoga program ini bermanfaat membawa barokah berkat ngayomi anak yatim,” pungkasnya.
Reporter: Muhammad Yasin
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah G Ibrahim