RMI Jatim Dorong Kemandirian Ekonomi dan Kebersihan Pondok Pesantren di Jember

(Foto. Wildan Ms/pcnujember.or.id. Workshop tentang Air Bersih dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren di Ponpes Nurul Qarnain, Sukowono, Jember, 7/7/2025).

Sukowono, pcnujember.or id – Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Jawa Timur terus meneguhkan komitmennya dalam membangun pesantren yang mandiri.

Hal ini diwujudkan melalui Workshop Air Bersih dan Pemberdayaan Ekonomi Pesantren yang digelar pada Senin (7/7/2025) di Auditorium KH. Yazid Karimullah, Pondok Pesantren Nurul Qarnain, Kecamatan Sukowono, Jember.

Kegiatan ini dihadiri puluhan kiai, ulama, dan perwakilan pesantren se-Jawa Timur.

Workshop ini merupakan tindak lanjut dari program RMI Jatim yang akan dilaksanakan di empat daerah lainnya, sebagai langkah memperkuat jejaring dan sinergi antarpesantren.

Ketua panitia yang juga Sekretaris MUI Bondowoso, Dr. Abdul Wasik, menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya serius RMI mendorong kemandirian pesantren.

“Ini bagian dari amanah RMI untuk mendorong pesantren yang mandiri, kuat secara ekonomi, dan terhubung melalui jejaring silaturahmi yang produktif. Terima kasih kami sampaikan kepada PBNU,” katanya.

Mewakili Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qarnain Sukowono, KH. Badrud Tamam, mengapresiasi dan menyampaikan rasa bangga karena dipercaya menjadi tuan rumah.

Ia menegaskan bahwa pesantren merupakan rumah besar yang kompleks, dengan tanggung jawab kiai dan nyai terhadap seluruh aspek kehidupan santri.

“Ini sekaligus momentum untuk memperkenalkan Pondok Pesantren Nurul Qarnain, termasuk Ma’had Aly kami yang masuk dalam 21 terbaik di Jawa Timur,” jelasnya.

Prof. Dr. KH. Halim Soebahar, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam membangun SDM unggul di pesantren.

“Ada banyak peluang beasiswa, termasuk doktoral dan ke Mesir. Ini peluang emas untuk pesantren,” katanya.

Koordinator RMI Jatim, Prof. Dr. Muhammad Nor Harisuddin, juga mengingatkan tantangan kekerasan di lembaga pendidikan dan pentingnya peran aktif RMI.

Sesi workshop diisi oleh Achmad Syaifudin dan Muhammad Ghofilin, yang menyoroti pentingnya sanitasi dan ekonomi pesantren dalam mewujudkan Pesantren Bersemi.

“Sediakan air bersih dengan infrastruktur yang layak. Jangan sampai airnya bersih tapi wadahnya kotor,” tegas Achmad Syaifudin.

Reporter: Wildan Ms
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah