SMA Satya Dharma Balung : Sekolah NU Legendaris, dari Bioskop Lama Menjadi Lembaga Pendidikan Unggul

(Foto Dok ; SMA Satya Dharma Balung )

Balung, pcnujember.or.id – Tak banyak yang tahu, SMA Satya Dharma Balung salah satu sekolah tertua di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jember memiliki sejarah panjang dan unik.

Sekolah ini lahir dari semangat para tokoh NU Balung yang ingin menghadirkan lembaga pendidikan formal berbasis nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah masyarakat.

Berdiri di bawah Yayasan Pendidikan Islam Abdul Wahid Hasyim Balung, cikal bakal lembaga ini bermula pada tahun 1954, ketika para ulama Balung mendirikan majelis ta’lim di rumah warga. Dua tahun kemudian, kegiatan itu berkembang menjadi Sekolah Ibtidaiyah NU, dan pada tahun 1960 yayasan resmi mendirikan PGA (Pendidikan Guru Agama) di tanah wakaf Nyai Hj. Zubaidah seluas 1,5 hektar di Desa Balung Lor.

Baca Juga:  Lakmud IPNU IPPNU Jenggawah, Jadi Momentum Mencetak Kader Intelektualis dan Visioner

Sementara itu, sejarah berdirinya SMA Satya Dharma dimulai pada tahun 1973, ketika seorang tokoh NU, H. Ahmad Supardi, membeli gedung bioskop Satya Dharma milik seorang warga Hindu Bali di Jalan Rambipuji (dekat lokasi Telkom sekarang).

Gedung itu kemudian diubah menjadi tempat belajar karena pada saat itu Balung belum memiliki sekolah menengah atas yang representatif dan sesuai dengan karakter masyarakat NU.

Proses pendirian sekolah ini memakan waktu cukup lama hingga akhirnya memperoleh izin resmi pada tahun 1975. Sejak saat itu, SMA Satya Dharma menjadi salah satu ikon pendidikan NU di wilayah selatan Jember.

Dalam perjalanannya, sekolah ini beberapa kali berpindah lokasi hingga menetap di Jalan Puger No. 20 Balung, yang kini menjadi kompleks pendidikan Yayasan Wahid Hasyim.

Baca Juga:  Lebih Dekat dengan Anak Yatim-piatu, IPNU-IPPNU Tanggul Isi Kajian Ramadhan

Tokoh-tokoh penting yang berjasa dalam pendirian lembaga ini antara lain H. Ahmad Supardi, Abdul Qodir Sas (Ketua Ma’arif pertama Kecamatan Balung), dan Masrukin Maksum. Mereka berperan besar dalam memperjuangkan agar lembaga pendidikan NU dapat berdiri kokoh di Balung.

Kini, di bawah kepemimpinan Mu’arifah, S.Pd, SMA Satya Dharma terus berbenah menjadi sekolah unggulan yang berkarakter NU dan berorientasi pada kemajuan teknologi. Sekolah ini mengusung visi “Menjadikan Sekolah Unggul, Berakhlak Mulia, Menguasai IPTEK, Berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah.”

Mu’arifah menuturkan bahwa seluruh kegiatan di SMA Satya Dharma dirancang untuk membentuk generasi berakhlak dan berdaya saing.
“Kami tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter melalui kegiatan religius seperti shalat dhuha dan dzuhur berjamaah, istighosah, yasinan, dan tahlil,” jelasnya.

Baca Juga:  Memutus Rantai Covid-19, PMII UM Jember bersama BAZNAS Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Dalam bidang teknologi, sekolah ini telah menerapkan pembelajaran digital berbasis CBT dan smartphone, dilengkapi jaringan Wi-Fi di seluruh kelas, serta penggunaan TV Android 75 inci untuk menunjang proses belajar.

Sementara di bidang prestasi, siswa-siswi SMA Satya Dharma menorehkan berbagai penghargaan tingkat nasional, terutama dalam cabang pencak silat dan olimpiade ekonomi.

Dengan berbagai inovasi tersebut, SMA Satya Dharma Balung terus menunjukkan kiprahnya sebagai sekolah NU yang maju dan religius.

“Harapan kami, SMA Satya Dharma tetap menjadi lembaga yang melahirkan generasi berilmu, berakhlak, dan berjiwa An-Nahdliyah,” pungkas Mu’arifah.

Editor : Irwansyah GI

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *