Gus Ebied Getarkan Gelang Dua: Teguhkan Tiga Pilar Aswaja di Lailatul Ijtima’

(Foto ; Riski Wahyudi, Lailatul Ijtima’ Ranting Gelang Dua Bersama Gus Ebied, Perkuat Tiga Pilar Aswaja)

Sumberbaru, pcnujember.or.id – Suasana religius menyelimuti Masjid Raoudlotul Jannah, Desa Gelang, Kecamatan Sumberbaru, Jumat malam (7/11/2025). Pimpinan Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Gelang 2 kembali menggelar Lailatul Ijtima’, kegiatan rutin yang selalu dinanti warga Nahdliyin.

Kali ini terasa lebih istimewa dengan kehadiran KH. Ali Zainal Abidin Asror Abdul Hannan atau yang akrab disapa Gus Ebied, yang hadir memberikan tausiyah bertema Teguhkan Tiga Pilar Aswaja.

Acara dimulai selepas salat Magrib, diawali dengan salat berjamaah, salat hajat, pembacaan tahlil, hingga tausiyah keagamaan. Ratusan jamaah memadati area masjid, antusias mengikuti rangkaian kegiatan hingga akhir.

Hadir dalam kesempatan tersebut Rais Syuriyah PRNU Gelang 2 Ust. H. Yusuf Adifin, M.Pd., Katib Ust. Abdul Hadi, S.Pd., Ketua Tanfidziyah Ust. H. Muhammad Ramli, S.Pd.I., serta Sekretaris Muhammad Hosen, S.Pd.

Dalam sambutannya, jajaran pengurus menyampaikan apresiasi atas kekompakan panitia dan partisipasi warga yang terus menjaga tradisi keagamaan khas NU di tingkat ranting.

Dalam tausiyahnya, Gus Ebied menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama berdiri kokoh di atas tiga pilar utama Ahlussunnah wal Jamaah, yakni Ahlul Fiqh yang mengikuti madzhab empat imam, Ahlut Tauhid yang berpegang pada ajaran Imam Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi, serta Ahlut Tasawwuf yang meneladani Imam Al-Junaid Al-Baghdadi dan Imam Al-Ghazali.

Tiga pilar tersebut, menurutnya, menjadi fondasi karakter keagamaan warga NU agar tetap berpijak pada ajaran Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil ‘alamin.

Kegiatan Lailatul Ijtima’ ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kiai Saderi. Doa dipanjatkan agar seluruh jamaah senantiasa diberi kekuatan dan keberkahan untuk menjaga semangat keislaman serta ke-NU-an di tengah masyarakat yang terus berkembang.

Semangat kebersamaan dan antusiasme warga Gelang 2 malam itu menjadi bukti nyata bahwa tradisi Lailatul Ijtima’ bukan sekadar ritual, melainkan media pembinaan akidah, penguatan silaturahmi, dan pengokohan komitmen warga NU untuk terus menjaga nilai-nilai Islam yang damai dan membumi.

Reporter: Riski Wahyudi
Editor: Irwansyah GI

Exit mobile version