(1). Kewajiban Pertama
๐ Mengenal Allah
Kewajiban pertama bagi orang mukallaf ( aqil dan baligh) adalah ma’rifatullah (mengenal Allah SWT). Allah SWT adalah Tuhan yang telah menciptakannya dari ketiadaan. Allah SWT tidaklah menciptakan makhluk kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu wajib bagi kita untuk mengenal siapa Tuhan yang wajib disembah dan diibadahi.
Yang dimaksud mengenal Allah adalah mengetahui dan meyakini adanya Allah SWT, mengetahui dan meyakini sifat-sifat kesempurnaan dan perbuatan Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
ููู ูุง ุฎูููููุชู ุงููุฌูููู ููุงููุฅูููุณู ุฅููููุง ููููุนูุจูุฏูููู (ุงูุฐุงุฑูุงุช : ูฅูฆ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. Al- Dzarriyat : 56)
Menurut sebagian ulama kalimat โsupaya mereka mengabdi kepada-Kuโ diartikan โsupaya mereka mengenali-Kuโ.
๐ Cara Mengenal Allah SWTย
Ada dua cara mengenal Allah SWT :
Pertama, Mengenal Allah SWT dengan cara menyimak dan memperhatikan apa-apa yang disampaikan oleh Allah SWT mengenai diri-Nya melalui Al-Quran atau lisan para Rosul-Nya, seperti nama-nama Allah terbaik yang terangkum dalam Asmaul Husna, serta sifat-sifat Allah SWT yang Maha Tinggi.
Kedua, Mengenal Allah SWT dengan cara menggunakan akal pikiran. Ini dilakukan dengan memperhatikan makhluq ciptaan Allah SWT yang ada di sekeliling kita. Pada setiap makhluk Allah SWT baik yang di langit atau di bumi, terdapat tanda-tanda keberadaan dan kebesaran Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
ุฅูููู ููู ุฎููููู ุงูุณููู ูุงููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุงุฎูุชูููุงูู ุงูููููููู ููุงููููููุงุฑู ููุงูููููููู ุงูููุชูู ุชูุฌูุฑูู ููู ุงููุจูุญูุฑู ุจูู ูุง ููููููุนู ุงููููุงุณู ููู ูุง ุฃูููุฒููู ุงูููููู ู ููู ุงูุณููู ูุงุกู ู ููู ู ูุงุกู ููุฃูุญูููุง ุจููู ุงููุฃูุฑูุถู ุจูุนูุฏู ู ูููุชูููุง ููุจูุซูู ูููููุง ู ููู ููููู ุฏูุงุจููุฉู ููุชูุตูุฑูููู ุงูุฑููููุงุญู ููุงูุณููุญูุงุจู ุงููู ูุณูุฎููุฑู ุจููููู ุงูุณููู ูุงุกู ููุงููุฃูุฑูุถู ููุขููุงุชู ููููููู ู ููุนูููููููู (ุงูุจูุฑุฉ : ูกูฆูค
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (QS. Al- Baqarah : 164)
Orang dapat meyakini bahwa Allah SWT ada dengan menyaksikan pengaruh kuasa-Nya serta sentuhan keakuratan tak tertandingi yang terdapat pada alam ini. Siang dan malam berputar dengan waktu yang akurat sampai ke sepersekian detik. Air hujan turun dengan bentuk tetesan-tetesan dan dengan aturan yang sangat mengagumkan sehingga tidak merusak bangunan dan tidak pula melukai, bahkan menumbuhkan bumi yang tandus sehingga bisa bersemi kembali. Semua itu menunjukkan adanya sang Maha Pengatur yang kekuasaannya sangat sempurna.
Kita memang tidak dapat melihat Allah SWT dengan indra penglihatan di dunia ini. Kita juga tidak akan mampu memahami hakikat-Nya dengan akal yang terbatas. Tapi seluruh karyanya yang menakjubkan di alam ini menunjukkan bukti yang tidak dapat dibantah oleh akal waras, bahwa ada Pencipta Mahakuasa dan Mahasempurna yang menciptakan semua keajaiban serta memeliharanya tanpa henti.
Bukankah ketika kita melihat bangunan tinggi dan kokoh, secara otomatis akal sehat kita akan berpikir, bahwa tidak mungkin bahwa bangunan ada dengan sendirinya. Pasti ada orang yang melihatnya, walaupun kita tidak pernah melihat atau mengenal orang itu. Begitu juga ketika kita melihat jutaan makhluq di langit dan di bumi dengan keteraturan hukum yang sangat detail dan menakjubkan. Pasti kita akan meyakini tanpa keraguan bahwa alam ini memiliki Pencipta yang Maha Kuasa.
_________
Ibnu Manshur, S.Sy, M.E (Kordinator Bidang Aswaja For School & Campus)