Mayang, pcnujember.or.id – Rutinan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PAC GP Ansor Mayang, Jember, tidak hanya berisi dzikir dan rotibul haddad. Kegiatan yang digelar dua pekan sekali itu juga konsisten menghadirkan santunan anak yatim.
Bahkan tradisi ini sudah berjalan lebih dari tiga tahun tanpa pernah putus.
Sedikitnya 5 sampai 7 anak yatim mendapat santunan setiap kali kegiatan. Jika ditotal, mencapai sekitar 150 anak yatim setiap tahunnya. “Dzikir jalan, sosial juga jalan. Ini yang ingin terus kami jaga,” ujar Ketua PAC GP Ansor Mayang, Syukron Ma’mun.

Rangkaian acara dimulai dengan istighotsah dan pembacaan rotibul haddad, lalu santunan anak yatim. Setelah itu, dilanjutkan sambutan para tokoh, antara lain Ketua MWCNU Mayang H. Hafidz dan penasehat Ansor Ustadz Saiful Rizal.
Dalam kesempatan itu, Saiful Rizal menekankan pentingnya militansi kader dalam berorganisasi. Sementara Syukron Ma’mun menyampaikan informasi organisasi, termasuk persiapan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 dan musyawarah PAC.
Ketua MWCNU Mayang, H. Hafidz, menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan wajah asli Nahdlatul Ulama.
“NU itu bukan hanya tahlil dan dzikir, tapi juga kepedulian sosial. Pemuda Ansor harus jadi garda terdepan menjaga tradisi sekaligus membawa NU lebih dekat dengan masyarakat,” tegasnya.
Rutinan MDS Rijalul Ansor ini selalu mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Banyak jamaah yang hadir bukan hanya untuk mengikuti dzikir, tetapi juga ikut membantu menyukseskan program santunan.
Dengan konsistensi tersebut, Ansor Mayang ingin meneguhkan diri sebagai organisasi kepemudaan yang tak hanya fokus pada kaderisasi, tetapi juga hadir memberi manfaat langsung bagi umat.
Reporter: Irwansyah GI
Editor: Maulana