Kaliwates, pcnujember.or.id – Semangat Hari Santri Nasional (HSN) 2025 terasa begitu hidup di Jember. Ribuan warga Nahdliyyin dari 26 kecamatan se-Kabupaten Jember memadati kawasan Jalan Imam Bonjol, Kaliwates, Minggu pagi (19/10), untuk mengikuti Jalan-Jalan Sehat (JJS) Santri Moderat Sarungan yang digelar PCNU Jember.
Dengan mengenakan sarung dan atribut khas santri, para peserta datang membawa semangat kebersamaan, kebugaran, dan syiar kebangsaan. Sejak pagi, suasana guyub dan penuh tawa mewarnai jalanan kota Jember.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rais Syuriah PCNU Jember, KH Muhyiddin Abdusshomad, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Antirogo, Sumbersari. Dalam sambutannya, KH Muhyiddin menyampaikan pesan meneduhkan di tengah berbagai ujian yang dihadapi kalangan santri dan pesantren.
“Kita tidak perlu terpancing emosi. Biarkan ejekan itu berlalu. Nanti mereka akan sadar atas kekeliruannya. Allah yang akan membalas dengan cara-Nya,” tutur KH Muhyiddin dengan nada lembut namun tegas.
Beliau menegaskan, santri sejati selalu diajarkan untuk sabar dan tabah.“Sabar bukan tanda kelemahan, tapi kekuatan iman. Semoga Allah memberi kekuatan lahir batin serta kemenangan bagi kita semua,” pesannya yang disambut tepuk tangan ribuan peserta.
Rute JJS dimulai dari depan Kantor PCNU Jember, melewati Jalan Gajah Mada – Hayam Wuruk – simpang tiga OJK – depan RS Kaliwates, lalu kembali ke titik awal. Acara ditutup dengan pengundian doorprize yang menambah semarak kegiatan.
Panitia pelaksana Nurul Huda menyampaikan, JJS Santri Moderat ini menjadi pembuka rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Jember.
“Alhamdulillah, partisipasi warga luar biasa. Setelah JJS ini, masih ada doa bersama di masing-masing MWCNU, dan puncaknya Apel Santri di Alun-Alun Jember Nusantara pada 22 Oktober,” jelasnya.
Ia menambahkan, sepanjang tahun PCNU Jember bersama MWCNU dan ranting terus menggelar beragam kegiatan seperti lomba hadrah, olahraga ringan, dan silaturahmi antar pengurus.
“Kegiatan ini bukan soal menang atau kalah, tapi mempererat ukhuwah dan meneguhkan semangat kebersamaan antar kader NU,” ujarnya.
Seluruh rangkaian kegiatan akan berlanjut hingga Januari 2026, bertepatan dengan peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama versi kalender Masehi. Seabad perjalanan NU menjadi bukti bahwa nilai kesabaran, ketabahan, dan cinta tanah air yang diwariskan para ulama terus hidup di hati santri Indonesia.
Editor: Irwansyah GI
