Jenggawah, pcnujember.or.id – Jamaah pengajian umum di Yayasan Pendidikan Islam Ar-Raudlah Jatisari Jenggawah mulai lesu ketika penceramah KH. Syaiful Bahri dari Ledokombo menutup pidatonya pada Selasa malam 22 Juni 2021.
Setelah istirahat sejenak, Da’i kondang sekaligus Wakil Rais Syuriah PCNU Jember KH. Badrus shodiq mengisi ceramah kedua.
Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam, diantara jamaah sudah mulai ada yang menguap tanda ngantuk. Namun, bukan KH. Badrus Shodiq namanya bila tidak mampu mengubah suasana.
“Mahallul Qiyammm,” katanya seketika membangunkan jamaah yang mulai ngantuk. Usai bersholawat, banyolannya membuat jamaah tambah melek, sesekali pekikan suaranya membuat jamaah tercengang.
“Siapa Kita?,” teriakannya yang spontanitas itu membuat kedua Banser yang berdiri di belakangnya glagapan. Karena kaget hingga mereka sulit mengeluarkan suara, seketika sorak tawa jama’ah pecah.
Tak berhenti di situ, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Hidayah Gambirono Bangsalsari itu sesekali memekikkan pertanyaan itu dilanjut dengan pekikan lain, “Siapa Kita?, NKRI, Pancasila, Bela Kiai”.
Akhirnya pasukan Banser dapat menjawab dengan sigap tegas: Banser NU, Harga Mati, Jaya, dan Sampai Mati. Sebagian orang mungkin tidak paham, bahwa beliau pengurus NU, serta dekat dengan Banser, dan pekikan itu biasa dilakukan di acara-acara NU beserta Banomnya.
Kedekatan itu diperlihatkan beliau saat beranjak pulang, KH. Badrus Shodiq bertanya-tanya tentang Diklatsar pada segenap pasukan Banser yang mencium tangannya, serta menyempatkan foto bersama dengan Ketua MWCNU Jenggawah, Banser, dan Pengurus Ranting Jatisari.
Tak hanya itu, ia juga tak canggung ikut dalam pengambilan video dan meneriakkan pekikan yang tadi diucapkan saat ceramah.
Pada kesempatan itu ia menyampaikan cara orang tua supaya anak-anaknya sukses yang tidak cukup hanya disekolahkan dan dimondokkan saja. Tapi, harus ada peran besar orang tua, salah satunya adalah dengan empat hal.
Pertama, berpuasa untuk kesuksesan anak-anaknya, lebih-lebih pada hari kelahiran anaknya. Kedua, selalu mendoakan anak, utamanya di waktu salat tahajud, sebab waktu tahajud merupakan waktu yang istijabah.
KH. Badrus Shodiq juga mengijazahkan do’a-do’a yang bisa diamalkan oleh para tua yang diambilkan dari beberapa ayat Al-Quran, yaitu Q.S Ali Imran ayat 38, Q.S Al-Furqan ayat 19, Q.S Ash-Shaffat ayat 100, dan Al-Ahqaf ayat 15. Selain itu, ikhtiar untuk anak bisa dibanggakan orang tua yang ketiga ialah orang tua harus dermawan, dan keempat tidak lupa istiqomah membaca shalawat.
Reporter: Faiq Al Himam
Editor: Robith Fahmi
Publiser: Robith Fahmi