pcnujember.or.id JEMBER – Meskipun secara organisatoris Hizbut Tahrir sudah dibubarkan oleh pemerintah, namun upaya mereka menebar paham khilafah terus diperjuangkan di masyarakat. Propaganda memahami Islam secara utuh dan benar versi HTI, lambat laun akan mendapat ruang di masyarakat, jika tetap dibiarkan.
Maka dari itu, masyarakat harus mengenali bahaya paham HTI dengan pemahaman agama dan bernegara yang benar.
Menanggapi hal demikian, Direktur Aswaja NU Center Jember, KH. Badrut Tamam menegaskan, masyarakat jangan mudah tergiur dengan slogan Islam Kaffah, Sebab itu trik utama HTI menarik simpati jamaah.
“Hati-hati, slogan itu hanya modus HTI sebelum mengkampanyekan anti NKRI dan anti Pancasila”. Tegasnya saat mengisi kajian kepada pengurus takmir dan Jamaah Masjid Nurul Hikmah, Karang Baru, Sukorambi, Jember, pada Jumat (13/03/2020) Siang.
Cara lain HTI untuk mendapatkan panggung adalah mereka memberi ruang pada orang yang baru masuk Islam, padahal belum memahami Islam secara mendalam, namun sudah disediakan podium untuk berceramah. Justru seringkali isi ceramah-ceramah muallaf yang di-ustadz-kan ini memantik kontroversi di kalangan masyarakat, khususnya warga Nahdliyyin.
Ra Tamam menambahkan Aswaja NU Center Jember, kini hadir di tengah-tengah masyarakat dengan program strategis baru, yakni membentuk kajian Bidang Aswaja For Muallaf. Bertujuan mendampingi dan memberikan bimbingan Islam yang rahmatan lil alamin, agar para muaallaf ini tidak salah dalam pengetahuan agama dan bernegara.
“Kami sudah bentuk Aswaja For Muallaf, siapapun dari jamaah yang punya kenalan, teman maupun saudara muallaf, kami siap berikan pelayanan kepada mereka”. Ungkap Ra Tamam sebelum menutup sesi diskusi. (AAF)