Sumberbaru, pcnujember.or.id – Sebagai salah satu badan otonom yang ada di bawah naungan NU, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama atau Pergunu mengemban peran yang amat penting. Hal ini disampaikan Khotib Am MWC NU Kecamatan Sumberbaru, Ustadz Ahmad Kosim S.Pd.I., M.Pd. saat menghadiri Konfercab Pergunu Sumberbaru pada Ahad (27/03) lalu.
“Karena guru harus bisa menjadi benteng pertahanan dalam memberi pemahaman kepada kader muda NU tentang ajaran-ajaran Aswaja dan implikasinya di masyarakat,” ujar Ahmad Kosim yang hadir mewakili Rais Syuriah MWC NU Sumberbaru itu.
Karena itu, Pergunu diharapkan mampu mengkonsolidasikan dirinya tidak hanya dengan guru-guru yang ada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Tetapi juga dengan guru-guru dibawah naungan Diknas. “Karena PERGUNU ini tidak hanya menaungi guru-guru di salah satu instansi saja, akan tetapi juga guru-guru di instansi yang lain, yang berafiliasi dan berpaham nahdliyin,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Tanfidziyah MWC NU Sumberbaru, KH Masrur Syam. Dalam sambutannya, ia memotivasi dan mengajak seluruh pengurus Pergunu untuk bangga atas ajaran yang di gagas oleh para muaassis NU. Sebab mereka telah meletakkan fontasi yang menjadi dasar ruang pergerakan perjuangan bagi generasi NU selanjutnya.
“Kita bisa menikmati apa yang diajarkan oleh para muassis, seperti pesantren-pesantren, madrasah-madrasah, para kyai-kyai lokal yang sudah familier dengan kita,” ujar KH Masrur Syam.
Konfercab Pergunu Kecamatan Sumberbaru digelar di kantor MWC NU Kecamatan Sumberbaru. Acara tersebut digelar antara lain untuk memilih pengurus masa bakti 2022 – 2027. Selain jajaran Syuriah dan Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Sumberbaru, acara juga dihadiri Ketua LDNU Kec Sumberbaru Ahmad Mudzakir M.Pd.I.
Dalam laporan pertanggung jawaban ketua PERGUNU Ancab Sumberbaru demisioner, Dr. H. Roni Subhan., S.Pd., M.Pd menjelaskan dari seluruh program kerja yang sudah direncanakan sejak lima tahun terakhir, baru terlaksana 10 persen diantaranya.
“Para pengurus Pergunu Ancab Sumberbaru sudah berupaya maksimal untuk menyelesaikan semua kendala, namun masih sangat banyak cita-cita yang secara implisit hanya terekam dalam pikiran dan tulisan, dan belum dapat diimplementasikan dalam kerangka program kerja yang terjadwal dan terlaksana di lapangan,” ujar Roni yang yang kini menjadi salah satu wakil ketua Cabang PERGUNU Jember.
Sebagai paling urgen menjadi tema laporan, adalah mengenai konsolidasi anggota dan pengurus, semua belum dapat bersinergi dengan baik.
“Dilihat dari potensi yang ada, SDM yang cukup tersedia belum dapat bergerak bersama dan bersinergi dalam kegiatan yang direncanakan sehingga banyak program yang tidak berjalan dengan maksimal,” jelasnya.
Selain itu daya tampung lembaga pendidikan dibawah naungan para tokoh Nahdliyin dan lembaga Ma’arif sendiri, belum dapat mengantisipasi para kader muda pendidik NU yang mestinya tertampung didalamnya. Karena itu, harus mencari lembaga lain yang bukan dan tidak berpahamkan ahlisunnah wal jamaah annhadliyah.
“Hal ini perlu untuk di antisipasi agar kedepan tidak terjadi lagi. Dan banyak lagi program kerja yang belum tercapai, termasuk pengadaan buku kurikulum aswajah nahdliyah baik tingkat dasar (MI/SD, MTs/SLTP), maupun lanjutan,” papar Roni.
Hasil musyawarah yang dilakukan pada Konferensi Ancab Pergunu Kecamatan Sumberbaru untuk masa khidmat 2022 sampai dengan 2027 melahirkan keputusan sebagai ketua terpilih Syamsul Hadi S.Pd.I. yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala MI Darul Ulum Sumberagung Sumberbaru. (*)
Reporter: M. Fauzinuddin Faiz
Editor: Faizin Adi
Publisher: Irwansyah GI