Jas Hijau, Jangan Sekali-kali Lupakan Jasa Ulama

Berbagi Pada Anak Yatim Jangan Menunggu Muharram

Jemberpcnujember.or.id
Kepedulian para kader muda NU yang terkumpul dalam Remaja Masjid Baiturrohman Serut Kecamatan Panti, menggelar acara Santunan terhadap 14 Anak Yatim di Masjid Baiturrohman pada Rabu, (19/09) dalam rangka menyambut 10 Muharrom dengan dana terkumpul 5.000.000 rupiah.

Acara yang diselenggarakan merupakan acara tahunan di daerah tersebut, dimulai dengan khotmil Qur’an dari malam 09 Muharram dan ditutup dengan doa bersama di malam 10 Muharram, sekaligus santunan terhadap Anak Yatim. Hal tersebut dilakukan oleh Pengurus Takmir, Remas, dan Para Imam atau tokoh ulama setempat bersama masyarakat dengan berkumpul dalam satu tempat.

Kekompakan warga dalam kegiatan tersebut dipicu oleh kepedulian mereka kepada anak yatim yang secara ekonomi terbilang lemah ekonominya, hal itu disebabkan mereka ditinggal oleh tulang punggung keluarganya.

Total dana yang diterima oleh panitia sebesar 5.000.000 rupiah, bersumber dari uluran tangan warga melalui kaleng koin yang diletakkan di toko yang ada di sekitar Masjid, dan dari donatur. Kemudian, dana yang terkumpul dibagikan kepada empat belas anak yatim yang ada di Dusun Karanganom, Desa Serut dan sekitarnya.

“Alhamdulillah total dana yang kami terima lebih banyak dari yang kami perkirakan,  sehingga panitia dapat menambah daftar penerima, dan santunan yang diberikan nialinya bisa lebih besar dan lebih bermanfaat”, tutur Misbahul Umam selaku Ketua Panitia.

Dana yang terkumpul tidak semuanya dibagikan dalam uang tunai, karena ditakutkan uang tersebut dibelanjakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, seperti membeli mainan dan sebagainya tanpa sepengetahuan wali atau pengasuh mereka. Maka atas dasar persetujuan donatur, panitia membelanjakan sebagian untuk membeli alat tulis, kamus, buku doa harian, dan buku tuntunan shalat lengkap, sebagai penunjang belajar mereka di sekolah dan di Madrasah Diniyyah.

“sebenarnya kami ingin memberikan santunan dalam bentuk tabungan agar uang yang mereka dapat tidak semuanya dibelanjakan, sebab di bulan muharram seperti ini mereka mendapat santunan dari banyak lembaga keagamaan dan sosial di beberapa daerah, namun karena persiapan yang minim, sehingga belum tercapai,” ketua panitia tuturkan gagasannya.

Abu Fahzi selaku wakil dari ketua takmir masjid dalam sambutannya menegaskan, bahwa Kebanyakan orang menganggap seakan-akan menyantuni anak yatim hanya diberikan di bulan muharram saja, padahal sebenarnya perintah menginfaqkan harta di Al-Quran itu tidak ada ketentuan waktu khusus kecuali zakat dengan ketentuannya masing-masing, sebagaimana termaktub dalam QS. Al Baqarah: 215.

Wakil ketua takmir menjelaskan bahwa, “jika kita ingin berinfaq kepada Anak Yatim jangan menunggu bulan Muharram, sebab kebutuhan mereka untuk belajar, sekolah, dan sehari-harinya tidak hanya dibulan ini saja, lalu bagaimana dengan 11 bulan yang lainya?.”

“kegiatan ini kita laksanakan di tanggal 10 Muharram, tujuannya mengamalkan hadits nabi yang menganjurkan kita untuk mengusap kepala anak yatim di 10 Muharram sebagaimana yang sudah menjadi tradisi dikalangan kita sebagai warga NU, maka dari itu kita harus lestarikan. Jangan sampai terpengaruh oleh paham yang mengatakan kalau yang kita lakukan ini bid’ah dhalalah.” ujarnya sambil disambut senyum lebar hadirin.[IQBL]