Jenggawah, pcnujember.or.id – Menjadi salah satu tradisi warga Nahdliyyin, membuat Bahtsul Masail terus dilestarikan hingga kini. Hal itu dilakukan untuk mengulas persoalan keumatan, agar senantiasa berjalan sesuai dengan Aqidah Aswaja An-Nahdliyah.
Seperti yang dilakukan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Jenggawah yang terus menggelar forum Bahtsul Masail tersebut. Terakhir, bertepatan di Masjid Baitul Makmur Desa Sruni Kecamatan Jenggawah, Ahad (04/09/2020).
Baca juga : Ziarah ke Makam Ulama, Tabarruk Sekaligus Penguatan Spiritual
Syuriah MWC NU Jenggawah KH. A. Djuwaini Dimyati mengatakan, sejak dulu, ketika ada problem masalah yang berkaitan dengan hukum yang terjadi di masyarakat, maka dicarikan solusinya melalui Bahtsul Masail. “Tiap Bahtsul Masail, semua permasalahan dibahas berdasarkan dalil. Baik Al-Qur’an, Hadist, dan kitab-kitab rujukan,” jelasnya.
Dalam Bahtsul Masail pula, sejumlah pengurus, ranting, hingga warga setempat bisa menghadiri forum tersebut. Muhammad Yasin, Ketua Ranting NU Sruni mengatakan, Bahtsul Masail di Darungan Sruni II sudah inten berjalan. Bahkan istiqomah sejak puluhan tahun belakangan ini. “Dalam tiap bahasan, juga dilakukan pembukuan dan diarsipkan,” bebernya.
Baca juga : Pentingnya Semangat Kegotongroyongan dalam Menghidupkan Masjid
Sementara itu, Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jenggawah Ahmad Mahali menambahkan, selama ini persoalan demi persolan muncul di tengah masyarakat sebagai bagian dari dinamika zaman.
Beragam persoalan itu, kata Ahmad, memerlukan pemikiran-pemikiran yang tepat dengan disertai rujukan yang jelas. Sehingga tiap permasalahan bisa dipecahkan tanpa ada perselisihan. “Sejauh ini Bahtsul Masail selalu menghadirkan jawaban yang tepat. Tradisi seperti ini yang perlu tetap ada dan dilestarikan oleh Nahdlatul Ulama,” pungkasnya.
Reporter: Alfan
Editor: Maulana