Jas Hijau, Jangan Sekali-kali Lupakan Jasa Ulama

Pasca Lebaran, Kegiatan Pertama MWCNU Jenggawah Do’a untuk Palestina

Jenggawah, pcnujember.or.id – Ramadan dan Idul Fitri tahun ini jagad maya diramaikan dengan konflik Israel-Palestina yang kembali terjadi, pelbagai hal yang dilakukan orang-orang, lembaga-lembaga, dan negara-negara untuk memberikan rasa kepeduliannya terhadap Palestina. Dari tindakannya nyata seperti donasi sampai hanya gerakan tagar di sosial media.

Berbeda dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWCNU) Jenggawah yang mewujudkan kepeduliannya pada Palestina dengan menggelar do’a bersama di Pondok Pesantren Ad-Dimyati Wonojati Jenggawah, Ahad (23/05/2021) lalu.

“Warga Palestina memang tidak ada ikatan darah dengan kita, tapi dalam NU dan ajaran Aswaja kita pahami warga Palestina adalah juga saudara kita. Saudara sesama umat Islam (Ukhuwah Islamiyah) dan Saudara sesama manusia (Ukhuwah Basyariyah)”, Kata H. Sucipto, Ketua Tanfidziyah MWCNU Jenggawah.

Do’a bersama yang digelar ini menjadi agenda pembuka MWCNU Jenggawah setelah libur lebaran Idul Fitri 1442 H. Selain itu, acara itu juga menjadi momentum untuk Halal Bihalal dan musyawarah persiapan Pendidikan Kader Penggerak NU (PKPNU) XIII Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ (PCNU) yang akan digelar pada 4 s/d 6 Juni 2021 di Pondok Pesantren Ad-Dimyati Jenggawah.

Bukan MWCNU Jenggawah namanya, kalau tidak berinovasi dan bergerak lebih maju dari lainnya. Seperti diakui oleh Bapak Ahmad Jamaluddin,M.Pd., Koordinator Wilayah Zona II Direktorat Bidang Pengkaderan PCNU Jember yang kebetulan hadir, “Kemarin, ketika pembuatan E-Kartanu, MWCNU Jenggawah, mendapatkan hadiah laptop karena pendaftar terbanyak pertama”, ucapnya.

“Hari ini, saat ketempatan PKPNU. Pendaftarnya berasal dari Jenggawah semua, karena kuota terpenuhi jauh hari sebelum batas waktu ditentukan oleh PCNU, dan hebatnya dari peserta 130 lunas semua”, imbuhnya.

Disamping itu, lanjutnya, MWCNU Jenggawah memiliki permintaan objek rihlah yang masih jarang dilakukan di PCNU Jember, yakni ranting-ranting NU dan pondok pesantren.

“PCNU sudah mengamini, untuk rihlah ke ranting-ranting, khususnya ranting yang selama ini kurang aktif, sehingga selain bisa silahturahmi juga dapat memahami kendala-kendala untuk dapat dicarikan solusi bersama”, jelas pria yang akrab dipanggil Pak Jamal ini.

Menurutnya, PKPNU itu meng-NU-kan yang belum NU dan memantapkan yang sudah NU. Sehingga, target pondok sangat tepat, karena menjadi syiar pada internal pondok pesantren dan eksternal pesantren, karena pesantren dan para kiai akan menjadi legitimasi kemantapan masyarakat untuk ber-NU.

Reporter: Faiq Al Himam
Editor : Robith Fahmi
Publiser: Robith Fahmi