Tangguhkah Imun Ekonomi di Tengah COVID-19?

NU Jember
Diskusi online PMII Rayon Annabah STIE Mandala Jember, soroti kondisi ekonomi Indonesia di tengah badai corona. (Gambar: Winata/pcnujember.or. id)

Jemberpcnujember.or.id
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Annabah STIE Mandala Jember soroti melemahnya imun ekonomi Indonesia akibat Covid-19 yang belum terselesaikan.

Rusli, Ketua Rayon Annabah, membangun sikap kritis kader PMII Mandala melalui diskusi online dalam menanggapi kondisi penurunan ekonomi di tengah kepungan pandemi Covid-19.

“Forum diskusi adalah langkah membangun gagasan, meningkatakan daya nalar kritis dalam memecahkan suatu permasalahan,” ungkapnya.

Meskipun ada pembatasan pertemuan tatap muka, hal ini tidak menjadi penghalang untuk kaderisasi PMII, sebab pertemuan masih bisa diadakan secara online.

Baca juga: Strategi PMII dalam Menghadapi Era Sains dan Teknologi

Mendatangkan Abdul Ghafur, Pengurus Cabang PMII Jember sebagai narasumber, dengan tema “Tangguhkah Imun Ekonomi di Tengah COVID-19 ?“ dipandu oleh Dandi, pengurus inti rayon Annabah, Kamis (23/04), via aplikasi zoom.

Abdul Ghafur menjelaskan, sejak 2 Maret lalu hingga sekarang angka positif corona di Indonesia sudah mencapai 7.400 kasus, 635 meninggal, dan 900 orang dinyatakan sembuh.

“Patut kita syukuri, angka kesembuhan lebih banyak dari angka kematian,” ungkap Ghafur.

Ia menguraikan, tangguh dan tidaknya sektor ekonomi suatu negara di tengah badai corona, harus dilihat dari banyak aspek. Fakta-fakta data lembaga statistik tentang pertumbuhan ekonomi misalnya, atau paket kebijakan pemerintah dan realita kegaduhan sosial ekonomi sebagai dampak pandemi.

“Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diprediksi akan berada di posisi 2,3% dalam skenario berat, dan -0,4% dalam skenario paling berat,” terangnya.

“Terkait kurs rupiah terhadap dolar selama masa pandemi paling tinggi masih diangka 16.800-an, di bawah Rp 17.500 dalam skenario berat. Artinya ekonomi kita masih cukup baik.” lanjut Ghafur.

Lebih jauh Ghafur mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan strategi melalui paket kebijakannya untuk kesejahteraan rakyat di tengah kondisi sekarang, sebagaimana subsidi listrik, bantuan langsung tunai, PKH yang biasanya per triwulan menjadi tiap bulan, kartu prakerja dan lainnya harus terus dilakukan.

“Di sisi lain, pemerintah harus memperkuat sektor UMKM dan sendi-sendi perekonomian desa, jika pandemi ini masih berlanjut,” tegasnya.

“Perlu kita ketahui perbaikan ekonomi berbanding lurus dengan penurunan kasus Corona. Menurut pakar ekonomi, pascavirus Corona ekonomi akan membaik di tahun 2021, walaupun untuk saat ini mengalami penurunan,“ pungkas Ghafur.

Pewarta: Winatafendi
Editor: Aaf

Baca juga: Pekerja Migran dan Kebijakan Pemerintah di Lingkaran Pandemi