Peringati Harlah NU Ke-96, PCNU Jember Pertegas Komitmen dan Langkah Strategisnya

FOTO PCNU JEMBER: Seremoni peringatan Harlah NU ke-96 yang berlangsung di Pondok Pesantren Nuris Antirogo Jember (29-30/1/2022).

Antirogo, pcnujember.or.id – Harlah NU ke-96 disambut penuh khidmat oleh para kader dan anggota NU di Jember saat apel kader dan ijazah kubro, di Pondok Pesantren Nuris Antirogo Jember, (29-30/1) kemarin.

Kelahiran salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia ini juga kian mempertegas kiprah NU di tengah-tengah masyarakat, khususnya NU di Jember. “Ini adalah momentum untuk memperkuat kiprah NU di semua sektor strategis di tengah-tengah masyarakat,” terang Sektretaris PCNU Jember KH Abdul Hamid Pujiono.

Penguatan peran NU itu salah satunya juga diwujudkan melalui Kotak Koin Rintisan yang saat itu terkumpul mencapai Rp 80 juta. Bahkan sumbangan berupa material sudah mencapai Rp 70 juta. Dengan dana tersebut, PCNU Jember berencana melebarkan jangkauan kiprahnya di dunia kesehatan dengan mendirikan Rumah Sakit NU atau RSNU Jember. Terlebih NU Jember juga telah mendirikan organisasi baru, Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Jember, belum lama ini.

Momentum setahun sekali tersebut, lanjut KH Hamid, juga diisi dengan berbagai rangkaian acara munajat. Mulai dari Tawasul, Istighosah, Sholawatan, Khatmil Qur’an, hingga pemberian ijazah kubro yang dipimpin oleh Wakil Rois Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Abdul Matin Jawahir. “Kita berharap dari rangkaian panjang acara ini, kita bisa satu komando. NU semakin kokoh dan tegak, semakin menebar kebermanfaatan untuk masyarakat luas,” imbuh pria yang juga Dosen UIN KHAS Jember ini.

Usai acara munajat yang berlangsung semalam suntuk itu, pagi harinya, dilanjutkan dengan apel kader NU yang dihadiri oleh para anggota dan kader NU di tiap ranting dan pengurus kecamatan se Jember. Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar turut hadir, menambah khidmat acara yang berlangsung maraton tersebut.

Dalam orasinya, Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang ini menyerukan komitmen lurus warga NU, senantiasa menjaga keutuhan ajaran Ahlussunah Waljamaah dan keutuhan NKRI. “Cinta Indonesia, cinta Ahlussunah Waljamaah, setia pada Indonesia, setia pada Ahlussunah waljamaah, menjaga Indonesia, menjaga Ahlussunah Waljamaah. Makanya mereka yang meruweti Indonesia, pasti bukan Ahlussunah Waljamaah,” tegasnya.

KH Marzuki Mustamar menambahkan, NU sebagai jam’iyah terbesar di Indonesia, harus memiliki dua komitmen sekaligus. Pertama komitmen meneguhkan ajaran Rasulullah SAW dan kedua komitmen menjaga keutuhan bangsa. “Kita harus tetap berkomitmen, menjaga ulama, jaga habaib, jaga kiai. Jangan mau diajak mengubah negara, pastikan NKRI harga mati. Kita harus satu komando. Jangan biarkan Sunnah Rasulullah pudar dari negeri kita ini. Pastikan anda, keluarga anda, anak-anak anda, saudara anda, tetap NU sampai mati,” tukas Kiai Marzuki.

Reporter: Radar Jember (31/1/2022)
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah G Ibrahim