Lumajang, pcnujember.or.id – Ikatan Alumni Santri Sidogiri menggelar Haul untuk Para Masyayikh Sidogiri, di PP Miftahul Ulum Banyuputih Kidul (Bakid) Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang, Rabu (19/04/2023) lalu.
Ketua Alumni Santri Sidogiri daerah Lumajang KH Asrori Hafid mengaku sangat berterimakasih kepada KH Pengasuh PP Miftahul Ulum Bakid, KH Husni Zuhri, yang telah berkenan untuk ditempati acara Haul.
Ia menuturkan, haul sudah menjadi agenda tahunan, namun sempat tertunda beberapa kali hingga kurang lebih 4 tahun lantaran kondisi pandemi. “Hal ini kami sampaikan karena khawatir ada yang lupa. Dan selain Santri Sidogiri, haul ini juga bisa diikuti oleh masyarakat luas, karena juga diadakan ngaji kitab bersama,” tuturnya.
Saat haul itu, KH Dwi Sya’dwollah menyampaikan risalah kepada para jamaah yang hadir saat itu. Dalam risalahnya, KH Dwi Sya’dwollah menyerukan untuk senantiasa cinta Masyayikh, meneladani dan melestarikan langkahnya. “Haul ini kegiatan positif dan efektif untuk menumbuhkan kepedulian sosial yang baik dan mempererat solidaritas,” tuturnya.
KH Dwi Sya’dwollah juga menuturkan bahwa haul harus diikuti dengan niatan yang tulus dan ikhlas. “Sidogiri adalah pondok yang didirikan dengan tirakat dan mujahadah. Bukan pondok yang berpolitik untuk mencari keuntungan duniawi. Dan perjuangan Sidogiri masih bersih dari unsur kepentingan pribadi,” jelasnya.
Di acara haul yang memasuki 10 Hari terakhir Bulan Ramadhan 1444 Hijriyah itu, juga diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH Fuad Nur Hasan.
Menurut KH Fuad, para wali Allah ketika memasuki akhir Ramadhan semuanya menangis, mengharapkan Lailatul Qadar, dan karena khawatir tidak menikmati ramadhan yang akan datang. “Kalau Wali Allah di 10 hari terakhir tidak keluar dari masjid mengharap Lailatul Qadar, beda dengan wali murid, tidak keluar dari toko (pekerjaannya) mengharap harta yang banyak,” tuturnya.
Reporter: Riski Wahyudi
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah GI
