Kalisat, pcnujember.or.id – Dampak pemberhentian terhadap 336 tenaga honorer yang 330 orang diantaranya merupakan petugas kebersihan, di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jember, rupanya berbuntut panjang.
Banyaknya timbulan sampah yang memenuhi sejumlah titik jalan raya, belakangan banjir keluhan dari masyarakat. Tak hanya di kawasan Jember kota, namun juga di pedesaan. Seperti sampah yang berserakan di jalan Raya Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat.
“Saya sudah tidak digaji, buat apa capek-capek membersihkan?” kata petugas kebersihan setempat yang enggan disebut namanya, kepada pcnujember.or.id, Minggu (16/2/2025).
Banyaknya sampah yang berserakan itu disebut-sebut memang disengaja dan bentuk protes petugas kebersihan yang telah dirumahkan. Mereka terdampak badai PHK imbas kebijakan pemerintah yang hari ini tidak lagi mengakui honorer sebagai abdi negara selain hanya PNS dan PPPK.

“Sejak petugas kebersihan tidak dibayar oleh pemerintah, sampah sengaja diserahkan ke orang pasar,” kata petugas parkir di sekitar Alun-alun Kalisat.
Timbulan sampah yang merusak pemandangan ini direspon cepat oleh PAC GP Ansor Kalisat. Minggu (16/2/2025), sebanyak 10 personil Banser dikerahkan untuk membantu bersih-bersih sampah di beberapa titik jalan raya Kalisat.
Ketua PAC GP Ansor Kalisat As’ad, menyatakan bahwa upaya itu merupakan respon kader Banser Kalisat dalam menanggapi keluhan masyarakat terkait sampah tersebut. Selain karena tidak ada petugas yang mengurus, timbulan sampah itu juga tidak lepas dari kesadaran masyarakat.
“Kami akui, sampah di sekitar Kecamatan Kalisat ini sangat banyak sekali, tadi kami hitung ada 20 kresek sampah besar, itu penuh dan 9 kantong sak, itupun masih kurang wadahnya,” kata As’ad.
Ia juga menyebut bahwa banyaknya sampah yang berserakan ini diduga ada unsur kesengajaan dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena saat dilakukan pembersihan, ada jenis sampah dalam jumlah yang tidak wajar.
“Sampah ini seakan dibuat-buat, ditabur, supaya mendapat respon pemerintah. Alun-alun Kalisat yang ramai itu, masa’ ada sampah popok bayi sebanyak dua kresek besar? Kami menduga sengaja ditabur oknum yang tidak bertangungjawab,” imbuhnya.
As’ad menyerukan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan. “Mari bersama menjaga kebersihan lingkungan, karena manfaatnya banyak, selain mencegah banjir, juga baik untuk kesehatan. Karena banyaknya sampah juga mengundang penyakit,” pungkas dia.
Kontributor: Mohammad Afandi
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah