Balung,pcnujember.or.id – Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Timur, RMI PCNU Jember, RMI PCNU Kencong bergerak cepat dalam mewujudkan kemandirian pesantren. Salah satunya dengan menggelar Pelatihan Santri Food Preneur, kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Jember dan PT. ISM. Bogasari Jawa Timur.
Pelatihan tersebut digelar 10 – 12 Desember 2021, di Pondok Pesantren Ash-Shiddiqi Curahlele Balung, Jember. Sedikitnya puluhan peserta yang terlibat didalamnya. Mereka berasal dari perwakilan 20 Pesantren yang ada di Jember. ” Mereka antusias dan mengkaji bagaimana membuat aneka roti, mie dan jajanan santri,” kata Ketua RMI NU Jember, Gus. Fuad Akhsan.
Menurut Fuad, Pesantren pada prinsipnya telah mengajarkan kemandirian sejak dini kepada para santri. Hanya saja kemandirian yang tertanam masih bersifat terbatas, sehingga perlu adanya langkah-langkah strategis untuk mengembangkan, memperluas dan mempermudah pesantren dalam menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Ada sekitar 600 pesantren di Jember,” Papar Fuad. Ini mendandakan pentingnya peran pesantren di masyarakat. Santri diharapkan memiliki karakter dan life skill. Dengan adanya pelatihan santri food preneur ini diharapkan akan meningkatkan kualitas sumberdaya santri dalam menghadapi berbagai tantangan dan perkembangan Zaman. Oleh karena itu, pemerintah, perusahaan dan sector perbankan harus hadir dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis pesantren.
Sementara itu, KH. Ifatul Lathoif, wakil Ketua RMI PWNU Jawa Timur, turut menambahkan Perusahan-perusahan harus ikut serta mengembangkan ekonomi kreativ yang tumbuh dan berkembang di pesantren. Oleh karena itulah, RMI hadir menjembatani antara Pesantren dan berbagai pihak sehingga tercipta kemandirian ekonomi masyarakat berbasis pesantren.
Turut hadir perwakilan PT. ISM. Bogasari Jawa Timur Jimmi Matofani bagian manajemen. Jimmi menyampaikan perusahaan kami memiliki program pelatihan-pelatihan berbasih prodak makanan, semisal roti basah, roti kering, martabak, terang bulan, mie dan sebagainya. Program tersebut telah berjalan selama bertahun-tahun. Dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Peserta tidak hanya dibimbing dan dilatih, lebih dari itu, pihak perusahaan menyediakan pendampingan hingga melahirkan para pelaku usaha yang mandiri. “Pihak perusahaan sangat terbuka bagi semua kalangan terutama pesantren,” Jimmi jelasnya.
Selain itu Sutrisno, Kepala Program Kemitraan PUMK BRI Cabang Jember menegaskan bahwa BRI dengan berbagai programnya siap ikut serta mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis pesantren. Bangkan akan menginstruksikan kepada unit-unit BRI yang ada di kabupaten Jember agar mempermudah semua pihak yang hendak mengembangkan ekonomi kemandirian.
Editor : Irwansyah GI