Jas Hijau, Jangan Sekali-kali Lupakan Jasa Ulama

Padepokan Pagar Nusa Jember, Sukses Gelar Kejuaraan Pencak Silat Nahdlatul Ulama

Rol;Ibrahim, Wakil Sekretaris PCNU Jember K. Yazid Khobir dan Taufik Hidayat M.Pd bersama para Pembina Padepokan Pagar Nusa di acara penutupan Kejuaraan Pencak Silat Nahdlatul Ulama

JEMBER,pcnujember.or.id-26 Januari 2020. Padepokan Pagar Nusa Jember Sukses menyelenggarakan Kejuaraan Pencak Silat Nahdlatul Ulama se-Jember. Dari awal kegiatan 24 Januari 2020 sampai minggu malam senin 26 Januari 2020, penutupan kejuaraan pencak silat berjalan dengan lancar dan damai tanpa adanya kericuhan.

Gus Ubaidillah selaku pembina Padepokan Pagar Nusa menyampaikan,” suksesnya acara ini merupakan kekuatan kebersamaan kita dalam meramaikan Hari Lahir ke -94 Nahdlatul Ulama ini, kami sangat bangga ke semua perguruan pencak silat atas partisipasi dan kerjasamanya, semoga kejuaraan ini menjadi awal kemajuan kita dan kentalnya tali persaudaraan kita.”

Agus Supa’at selaku Wakil Ketua Padepokan Pagar Nusa juga menyampaikan, ” Padepokan kedepannya akan sering mengadakan kegiatan seperti ini sehingga semua pesilat dapat terus berkembang sampai ke tingkat nasional.” Jelasnya

” Semoga event kejuaraan mendantang lebih meriah dan lebih besar lagi, yang paling penting kami selalu bisa bersinergi dan menjalankan Kejuaraan Pencak Silat NU ini secara kontinyu, sehingga peserta semakin banyak dan kejuaraan bisa sampai tinggkat setapal kuda maksimalnya bisa ke tingkat nasional. ” Ujar Ketua Panitia Kejuaraan Pencak Silat NU, Taufik Abdiillah

Kejuaraan ini di tutup langsung oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember, yang mana penutupan di wakili oleh Wakil Sekretaris PCNU K. Yazid Khobir

K. Yazid Khobir dalam sambutan sekaligus menutup Kejuaraan Pencak Silat NU menyampaikan,” kami PCNU mengucapkan banyak terimakasih, kegiatan ini merupakan awal gerakan kita untuk menegakkan nilai-nilai Ahl Al-Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja), seperti lagu Banser NU, jangan kembali pulang sebelum kita yang menang, walau darah menetes di Medan perang demi agama kurela berkorban, pendekar NU sejatinya adalah pendekar yang ber Akhlakul Karimah dan selalu digarda terdepan untuk mengawal para Ulama.”

“Menang kalah sudah biasa dalam perlombaan, di panggung pertandingan boleh kita bermusuhan namun jika diluar kita tetap bangun persatuan.” Jelas K. Yazid Khobir