Sumberbaru, pcnujember.or.id – Orang sekitar memanggilnya Ibu Tutik. Ia adalah janda dhuafa yang hidup sebatangkara di Desa Yorosati, Kecamatan Sumberbaru.
Nenek yang diperkirakan berusia 70 tahun itu hidup dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Selain tinggal seorang diri, bangunan rumah yang ditempatinya pun juga jauh dari kata layak. Seperti masih beralaskan tanah dan dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu yang hanya cukup sebagai penutup dan serba kekurangan lainnya.
Terlebih lagi, bangunan yang mulai termakan usia itu sebagian besar kondisinya mulai lapuk. Sehingga rawan roboh oleh terpaan angin dan tingginya curah hujan.
Kondisi yang demikian membuat sejumlah relawan terpanggil untuk memperbaiki kehidupan Ibuk Tutik agar lebih layak dengan memberikan bantuan berupa bedah rumah, dan kali ini diinisiasi NU Care Lembaga Amil Zakat Infaq Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Sumberbaru yang berkerjasama dengan KUA Sumberbaru serta Kemenag Jember yang di hadiri oleh Muslim, S.Ag., M.Sy selaku penyelenggara Syariah Kemenag Jember.
Baca juga : Lazisnu Balung Berikan Beasiswa untuk Murid SD/MI
“Saya merasa bahagia dan terimakasih. Saya berharap sekali bisa tinggal di rumah yang lebih layak dan nyaman,” kata Ibu Tutik sambil menahan haru kegembiraan saat didatangi Tim Lazisnu Sumberbaru bersama Kemenag Jember.
Selain kondisi rumahnya yang memprihatinkan, ia sendiri sudah tidak bisa melakukan aktivitas keseharian selain hanya duduk dirumah saja. Sanak familinya tidak diketahui dimana. Yang jelas setiap hari, Ibu Tutik hanya tinggal di rumah tak layak itu seorang diri.
Baca juga : Lailatul Ijtima’ MWCNU Kaliwates Kokohkan Persatuan
Bendahara NU Care Lazisnu Sumberbaru Farhanudin membenarkan, kondisi yang dialami oleh Ibu Tutik itu sudah sepantasnya mendapat uluran tangan. Pihaknya pun merencanakan pengerjaan bedah rumah itu secara gotong royong, antara Pengurus NU Care Lazisnu bersama Banser, Ansor dan tenaga sukarela warga setempat.
Ia membeberkan, pengerjaan bangunan rumah itu juga akan dimulai dengan pengangkatan material bangunan, pembongkaran, maupun pembangunan rumahnya. “Alhamdulillah Hasil donasi yang sudah terkumpul ada Rp7 juta, dan sudah diserahkan untuk proses bedah rumah ibu tutik,” ujar Farhanudin.
Program bedah rumah tak layak huni itu masih akan berjalan selama beberapa pekan ke depan. Farhanudin juga mengharapkan partisipasi juga muncul dari masyarakat lain atau donatur dengan kontak beberapa tim. Seperti H Syaihul: 082330536697, Farhan: 082345102100, atau Husen: 082234717672.
Reporter : Irwansyah GI
Editor : Maulana