Jas Hijau, Jangan Sekali-kali Lupakan Jasa Ulama

MWC NU Jenggawah Gencarkan Praktek Perawatan Jenazah

Faiq Al Himam/MWC NU Jenggawah: Pelatihan Perawatan Jenazah MWC NU Jenggawah.

Jenggawah, pcnujember.or.id – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama’ (MWC NU) Jenggawah menggelar simulasi atau praktek perawatan jenazah, Rabu malam (31/03/2021). Saat itu bersamaan dengan Lailatul Ijtima’ Ranting Kemuningsari Kidul 01 yang juga dihadiri Aswaja NU Center MWC NU Jenggawah dengan kajian Hujjah Ahl Sunnah Waljamaah dengan tema Talqin Mayit.

Sepekan kemudian, Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) PCNU Jember menghadiri pelatihan perawatan jenazah yang dihadiri pengurus baru LKKNU Jenggawah di Aula MWC NU Jenggawah, Ahad (04/04/2021).

Baca juga : Siap Bersinergi Tangani Pandemi dan Stunting

Dua agenda dalam sepekan itu sama-sama membahas kajian dan praktek perawatan jenazah. Ketua LKKNU Jenggawah Ustadz Akhmad Makhin mengatakan, kegiatan perawatan jenazah seperti itu dirasa penting. Sebab akan dibutuhkan di tengah masyarakat. “Sementara, pesertanya dari beberapa pengurus. Nanti selanjutnya kita agendakan untuk ranting,” jelasnya.

Ia menjelaskan, terkait dengan yang akan menjadi narasumber, akan dijadwalkan pula dari pengurus, tokoh, atau kiai yang biasa melakukan perawatan jenazah. “Kami yakin narasumber dari kalangan kita juga bisa melakukan seperti yang dilakukan narasumber perawatan jenazah kali ini, seperti Ustadz H Agus Salim,” imbuh pria yang juga jajaran pengasuh di Pondok Pesantren Al-Hamidi Curahrejo Cangkring itu.

Baca juga : Berantas Terorisme, Pergunu Jember Integrasikan Aswaja Dalam Mata Pelajaran

Ustadz H Agus Salim dari LKKNU PCNU Jember yang menjadi narasumber kala itu mengingatkan tentang prinsip fardhu kifayah dalam perawatan jenazah. “Jangan jadikan perbedaan perawatan jenazah di NU dengan luar NU menjadi tukaran. Malah membuat terbengkalainya hak mayit,” ungkapnya.

Lebih lanjut, alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep itu berpesan, dalam perawatan jenazah agar lebih mengikuti adat dan kebiasaan yang ada di masyarakat, selama tidak bertentangan dengan syariat dan lebih dipahami secara ilmiah. Seperti memakai mawar untuk wewangian yang memang disunnahkan, atau membersihkan kuku memakai batang sirih yang mengandung antioksidan.

Ketua MWC NU Jenggawah H Sucipto menambahkan, pemahaman dan bimbingan kepada masyarakat tentang perawatan jenazah akan menjadi budaya, bagaimana merawat jenazah dengan baik dan benar, sesuai ketentuan syariat. “Ada perbedaan dalam perawatan jenazah dan NU tidak mempermasalahkan perbedaan itu. Terpenting kita berpedoman pada dalil dan bisa memahaminya,” tukas Sucipto.

Pewarta: Faiq Al Himam

Editor: Maulana Al Fatih

Publisher :Irwansyah GI