GALERI  

Kisah Kader IPNU yang Dulunya Non-muslim, Putuskan Mualaf hingga Pernah Merasakan Karomah Habib Sholeh Tanggul

Tanggul, pcnujember.or.id – Daud Orlando Ferdinand Mollet atau yang akrab disapa Daud, sempat mencuri perhatian seusai dirinya menjadi seorang yang baru memeluk Islam atau mualaf. Remaja kelahiran Jember, tanggal 8 Mei 2007 ini meninggalkan keyakinan lamanya dan memantapkan diri memilih Islam sebagai agama barunya.

Daud sendiri tinggal di Desa Patemon, Kecamatan Tanggul, Jember. Ia sudah menjadi anak yatim piatu sejak setahun terakhir. Ayahnya tutup usia sejak tahun 2012 lalu, kemudian di tahun 2021 kemarin, ibunya juga menyusul telah tutup usia. Sehingga ia kini tinggal bersama saudaranya.

Daud mengaku sejak kecil kedua orang tuanya sudah mendidiknya dengan ajaran Gereja. Bahkan rumahnya juga terdapat salib yang menjadi simbol dari agamanya dulu. “Saya memang dilahirkan dari keluarga Kristen yang dipegang teguh orang tua saya, dan kakek-nenek. Dan dulu hampir setiap Minggu saya mengikuti ibadah Gereja,” ujar Daud, kepada pcnujember.or.id.

Daud mengisahkan, ketika orang tuanya masih ada, keduanya sangat toleran, tidak pernah mengekang pilihan anak-anaknya, ataupun memaksa kehendak beragama. Ia juga diajarkan kedisiplinan. Contohnya, harus bangun pagi, tidak boleh pulang larut malam, paham batas-batas waktu, dan lainnya. “Itu semua masih saya terapkan sampai sekarang,” ujar Daud.

Sepeninggal orangtuanya, Daud juga merasakan duka mendalam, karena di usianya yang baru 16 tahun, orang tuanya sudah tidak bisa lagi menemani kesehariannya. Saat itu ia mengaku berupaya keras untuk mencari jati dirinya.

Daud menceritakan bahwa faktor lingkungan memicu ketertarikannya pada Islam. Ia mengaku saat aktif di OSIS, ia sering melihat teman-teman dan gurunya melaksanakan shalat. “Jadi mulai kecil emang senang gitu liat orang sholat, bahkan saya pernah ikut sholat Jum’at di Masjid waktu itu saya masih belum masuk Islam,” kata remaja berusia 16 tahun ini.

Sebenarnya, ia memutuskan menjadi Muslim setelah berikrar dua kalimat syahadat pada tanggal 15 Desember 2022, bertempat di sekolahnya, SMA 02 Kecamatan Tanggul Jember. Guru agama di sekolahnya saat itu, Drs. Amriyanto, yang menuntun dia mengucapkan syahadat.

Ketertarikannya terhadap Islam saat itu semakin hari semakin tumbuh. Tepatnya saat peringatan Haul Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid Tanggul, salah satu ulama tersohor di Jember yang dikenal di seluruh penjuru Nusantara. Daud yang masih duduk di kelas X (sepuluh) itu, mengaku senang melihat acara haul Habib Sholeh, meski ia tidak tahu. “Saya senang saja melihat haul, semua terlihat beriring-iringan mengharapkan barokahnya. Kebersamaan dan kekompakan itu yang bikin saya seneng liat Islam,” kata dia.

Perlahan, rasa senangnya akan peringatan Haul Habib Sholeh itu menambah ketertarikannya pada Islam. Suatu hari, ia mengaku sempat menziarahi Makam Habib Sholeh Tanggul atas ajakan salah satu rekannya. Dan saat di sana, Daud mengaku sempat melantunkan doa, meski ia tidak mengungkapkan hajat apa yang didoakannya tersebut. Namun, ia mengaku saat itu seperti serasa mendapat keberkahan akan karomah dari Habib Sholeh Tanggul.

“Tau makam Habib Sholeh Tanggul karena ajakan teman. Mungkin karena karomahnya beliau saya suka, barokahnya Habib Sholeh itu luar biasa. Karena saya pernah berdoa di Makam Habib Sholeh, lalu hajat itu tak lama kemudian terkabul,” kenang dia.

Kini sebagai seorang mualaf, Daud masih menekuni dan belajar banyak hal. Termasuk juga belajar Islam ke salah satu gurunya, Cicit Habib Sholeh Tanggul, yaitu Habib Abdullah bin Ahmad Al Hamid. Ia juga tercatat mulai aktif mengikuti salah satu organisasi kepemudaan Nadhlatul Ulama (NU), yakni Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama atau IPNU Kecamatan Tanggul.

“Alhamdulilah, Daud tertarik pada Islam dan Nahdlatul Ulama. Dan mau dibimbing serta belajar bareng bersama Masyayikh, Guru dan Ulama,” tutur Habib Abdullah bin Ahmad Al Hamid, Cicit Habib Sholeh Tanggul sekaligus Pembina IPNU Kecamatan Tanggul.

Habib Abdullah juga mengharapkan agar Daud terus belajar mendalami Islam dan senantiasa berkhidmat kepada Nahdatul Ulama, melalui IPNU. “Besar harapan kami kepada ananda Daud Orlando, semoga bisa menjadi warga Nahdatul Ulama yang baik dan seutuhnya, sesuai dengan apa yang diajarkan KH. Hasyim Asy’ari dan ulama-ulama terdahulu,” pungkasnya.

(Foto 3) Momen Daud Orlando seusai dikukuhkan dan mengenakan jas IPNU.

Reporter: Putri Safadila
Editor: Maulana
Publisher: Irwansyah GI