Jas Hijau, Jangan Sekali-kali Lupakan Jasa Ulama
GALERI  

Fatayat NU Jember Upayakan Penurunan AKI/AKB Bersama Program JALIN-USAID

Kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Kabupaten Jember masih tertinggi di Jawa Timur. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam menekan laju tingginya jumlah kematian Ibu dan Bayi di Kab Jember termasuk oleh PC Fatayat NU melalui edukasi dan penyadaran (awarness) baik dilingkungan anggota Fatayat maupun kepada komunitas warga Nahdhiyin serta masyarakat umum lainya.

Pendekatan program Jalin-USAID adalah “Menjalinkan berbagai pihak yang berkepentingan/pemangku” dalam upaya penurunan AKI/AKB termasuk oleh Ormas, Tokoh Agama, Dunia Usaha dan Media serta Kalangan Akademisi.

“Sinergi ini bukan sekedar program. Bukan pula sekedar pemenuhan target indikator nasional. Tetapi ini soal keselamatan jiwa orang (Ibu dan Bayi) penting bagi keluarganya,” ujar Rahmah Sa’idah.

Untuk kebutuhan kolaborasi kemitraan (partnersip) tersebut, tim Jalin – USAID bersama dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur melakukan assessement problem statement Penyebab Kematian Ibu Melahirkan dan Bayi Baru Lahir.

Assesment dilakukan dengan indept interview baik dengan sektor kesehatan (Dinas Kesehatan, RSD Soebandi, Puskesmas Sumbersari) maupun sektor non kesehatan (Bappeda dan Fatayat NU) dunia usaha dan ormas lainya, demikian disampaikan Rahmah Sa’idah, Ketua PC Fatayat NU Jember.

Sebelumnya Tim Jalin – USAID dari Universitas Indonesia telah menyelenggarakan sosialisasi studi EMNC (Every Mother and Newborn Counts) di Pendopo Wahyawibawagraha

Hadir dalam sosialisasi itu pejabat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan Dinkes Kabupaten Jember, serta sejumlah pejabat dinas lainy.

Fatayat NU bersama komponen lainya merasa punya tanggung jawab moral sebagai bentuk manifestasi “Ibadah Ghoiru Mahdhoh” tentu hal tersebut perlu kerjasama berbagai pihak terutama dengan Pemerintah Daerah ini sangat penting sekali karena Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri karena keterbatasan berbagai hal, baik anggaran mapun jumlah tenaga terutama untuk melakukan edukasi dan membangun penyadaran warga secara masif, Fatayat NU memiliki potensi keanggotaan sampai tinkat ranting/desa dan dusun-dusun serta potensi banyaknya volume pertemuan anggota baik yang bersifat formal rutin maupun informal (misal: pengajian, sholawatan dll) yang bisa dijadikan media edukasi transfers pengetahuan tentang KIA.

Fokus diskusi yang dilakukan Fatayat NU, dinkes Jatim dan Jalin-USAID pada 3 area: 1) Kualitas Layanan Kesehatan (Quality of Care), 2) Sistem Rujukan (Referral System), dan 3). Akses Pembiayaan Persalinan. Berdasarkan hasil diskusi untuk di Jember Masalah Edukasi, Pengetahuan, Budaya masih menjadi salah satu problem utama penyebab tingginys jumlah kematian Ibu dan Bayi, selain itu juga merekomendasikan perlu adanya upaya Review terhadap regulasi/kebijakan sistem rujukan yang ada saat ini, apakah masih effective, optimal atau tidak dijalankan oleh berbagai pihak.

Fatayat NU Jatim selama ini fokus pada perbaikan kualitas keluarga dg membangun ketahanan keluarga. Salah satu pilarnya adalah isu kesehatan termasuk terkait penurunan angka AKI AKB. demikian ditambakan Hikmah Bafaqih Ketua PW Fatayat NU Jawa Timur yang berasal dari Bumi Arema.

Berbagai edukasi akan terus dijalankan lewat media Auleea yg dikelola Fatayat NU Jatim dan juga bersama TV 9.